Kamis, 07 November 2013

Pot dari cast cetak, dibikin dalam berbagai macam ukuran .Pot Air Mancur merupakan sebuah pengaturan air yang keluar dari sebuah sumber, mengisi baskom dengan bentuk tertentu, dan disalurkan ke baskom lainnya. Air mancur bisa berupa air mancur tembok atau berdiri bebas. Air mancur dapat dibuat di dalam berbagai wadah seperti batu, beton atau logam. Air di suatu baskom dapat dialirkan ke baskom lainnya dan ditata dalam berbagai tingkat. Kebanyakan air mancur ditata dalam kolam atau baskom kecil, atau kolam di taman, dan seringkali mereka mencakup ukiran.

  Replika relief yang terdapat di candi Borobudur, dengan ketebalan  10cm, gambar kisah Mahabarata yg,cocok sebagai hiasan   untuk dipasang di dinding atau tembok rumah anda. Religi nuansa Borobudur keseluruhan relief yang ada di candi Borobudur mencerminkan ajaran sang Budha. Seorang budhis asal India bernama Atisha, pada abad ke 10, pernah berkunjung ke candi yang dibangun 3 abad sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 4 abad sebelum Katedral Agung di Eropa ini. Berkat mengunjungi Borobudur dan berbekal naskah ajaran Budha dari Serlingpa ( salah satu raja Kerajaan Sriwijaya) , Atisha mampu mengembangkan ajaran Budha. Ia menjadi kepala biara Vikramasila dan mengajari orang Tibet tentang cara mempraktekkan Dharma. Enam naskah dari Serlingpa pun diringkas menjadi sebuah inti ajaran disebut “ The Lamp for the Path to Enlightenment” atau yang lebih dikenal dengan nama Bodhipathapradipa. patung batu, patung batu patung arca, patung lava stone. relief.candi borobudur budaRP 1300.000,METER




ir Mancur Canting memiliki keindahan estetika yang sangat Luar biasa bagus. Dengan Penuh ketelitian pengrajin menyusun serpihan serpihan Batu Alam sehingga menghasilkan tatanan Air Mancur yang begitu cantik dan dinamis.

       Air mancur Canting batu alam adalah produk lain batu yang dapat membawa kehidupan ke kebun Anda. Kombinasi dari batu dan air ketika diterapkan pada taman Anda dapat membawa daya tarik segar dan alami. Ini air mancur sangat menarik dan membuat taman Anda terlihat lengkap. Batu Alam Magelang ASLI adalah bahan untuk membuat air mancur ini. Setelah potongan batu air mancur harmonisasi alam untuk taman secara signifikan dapat meningkatkan penampilan keseluruhan taman Anda. Air mancur ini membawa berbagai nuansa natural yang lembut mereka dianggap pilihan terbaik ketika datang untuk menambah penampilan keseluruhan.
ir Mancur Canting memiliki keindahan estetika yang sangat Luar biasa bagus. Dengan Penuh ketelitian pengrajin menyusun serpihan serpihan Batu Alam sehingga menghasilkan tatanan Air Mancur yang begitu cantik dan dinamis.

       Air mancur Canting batu alam adalah produk lain batu yang dapat membawa kehidupan ke kebun Anda. Kombinasi dari batu dan air ketika diterapkan pada taman Anda dapat membawa daya tarik segar dan alami. Ini air mancur sangat menarik dan membuat taman Anda terlihat lengkap. Batu Alam Magelang ASLI adalah bahan untuk membuat air mancur ini. Setelah potongan batu air mancur harmonisasi alam untuk taman secara signifikan dapat meningkatkan penampilan keseluruhan taman Anda. Air mancur ini membawa berbagai nuansa natural yang lembut mereka dianggap pilihan terbaik ketika datang untuk menambah penampilan keseluruhan.
air Mancur Canting memiliki keindahan estetika yang sangat Luar biasa bagus. Dengan Penuh ketelitian pengrajin menyusun serpihan serpihan Batu Alam sehingga menghasilkan tatanan Air Mancur yang begitu cantik dan dinamis.

       Air mancur Canting batu alam adalah produk lain batu yang dapat membawa kehidupan ke kebun Anda. Kombinasi dari batu dan air ketika diterapkan pada taman Anda dapat membawa daya tarik segar dan alami. Ini air mancur sangat menarik dan membuat taman Anda terlihat lengkap. Batu Alam Magelang ASLI adalah bahan untuk membuat air mancur ini. Setelah potongan batu air mancur harmonisasi alam untuk taman secara signifikan dapat meningkatkan penampilan keseluruhan taman Anda. Air mancur ini membawa berbagai nuansa natural yang lembut mereka dianggap pilihan terbaik ketika datang untuk menambah penampilan keseluruhan. harga 500.000
wan Im (Hanzi:觀音; Pinyin: Guān Yīn) adalah penjelmaan Buddha Welas Asih di Asia Timur. Kwan Im sendiri adalah dialek Hokkian dan hakka yang dipergunakan mayoritas komunitas Tionghoa di Indonesia. Nama lengkap dari Kwan Im adalah Kwan She Im Phosat (Hanzi: 觀世音菩薩, pinyin: Guan Shi Yin Pu Sa) yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam bahasa Sanskerta, Avalokiteśvara. Dalam bahasa Jepang, Kwan Im disebut Kannon' (観音) atau secara resmi Kanzeon (観世音). Dalam bahasa Korea disebut Gwan-eum atau Gwanse-eum, dan dalam bahasa Vietnam Quán Âm atau Quan Thế Âm Bồ Tát.
Awalokiteswara sendiri asalnya digambarkan berwujud laki-laki di India, begitu pula pada masa menjelang dan selama Dinasti Tang (tahun 618-907). Namun pada awal Dinasti Song (960-1279), berkisar pada abad ke 11, beberapa dari pengikut melihatnya sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para seniman. Perwujudan Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa Dinasti Yuan (1206-1368). Sejak masa Dinasti Ming, atau berkisar pada abad ke 15, Kwan Im secara menyeluruh dikenal sebagai wanita. [


Salah satu sentra Kerajinan Pahat Batu yang cukup terkenal di Kabupaten Magelang adalah Desa Tamanagung. Dari 16 dusun yang ada di desa ini empat di antaranya mayoritas penduduknya bekerja sebagai perajin pahat batu. Keempat dusun tersebut adalah Dusun Ngawisan, Ngadiretno, Tejowarno, dan Prumpung. Dusun yang disebutkan terakhir ini merupakan cikal-bakal sentra Kerajinan Pahat Batu di Desa Tamanagung.
Batu yang dipahat adalah jenis batu andesit. Batu andesit dipilih karena letak dusun ini berdekatan dengan lereng Gunung Merapi. Kawasan ini menghasilkan batu yang melimpah ruah. Menurut cerita, bahan baku untuk pemugaran Candi Borobudur diambil dari Lereng Gunung Merapi. Ketika itu, Dusun Prumpung merupakan tempat transit bahan baku sebelum dibawa ke Candi Borobudur. Soalnya  letaknya cukup strategis. Berada tepat di tengah-tengah antara Lereng Gunung Merapi dengan Candi Borobudur.
Pada tahun 1930, tiga orang pemahat batu dari Dusun Prumpung ini dipekerjakan oleh Theodoor Var Erp untuk memugar Candi Borobudur. Salah satu dari ketiga orang tersebut adalah Salim Djajapawiro. Dari keturunan Salim Djajapawiro inilah seni pahat batu mulai nampak dan berkembang di Dusun Prumpung. Doelkamid Djajaprana atau yang akrab dipanggil Djayaprana adalah salah seorang putra Salim Djajapawiro yang disebut-sebut sebagai perintis kerajinan pahat batu di Dusun Prumpung pada tahun 1953. Berawal dari idenya, Djajaprana mengajak dua orang saudaranya Ali Rahmad dan Karin mencoba untuk memahat batu berbentuk kepala Buddha dengan mencontoh patung Buddha di Candi Borobobudur.
Melihat kesuksesan usaha pahat, warga di sekitarnya pun beramai-ramai menimbah ilmu kepada pria kelahiran tahun 1969 itu. Sejak itulah, nama dusun ini diganti menjadi Sidoharjo. Kata “Sidoharjo” dalam bahasa Jawa terdiri dari dua kata yaitu sido yang berarti jadi, dan harjo yang berarti ramai. Jadi, Dusun Sidoharjo dapat diartikan sebagai dusun menjadi ramai.
KEISTIMEWAAN
Di desa ini terdapat ratusan sanggar pahat batu. Memproduksi berbagai jenis, bentuk, dan ukuran kerajinan pahat batu. Semua terbuat dari bahan alami seperti batu putih, batu granit, maupun batu lava (batu candi). Jalan-jalan kesini kamu nggak cuma melihat hasil kerajinan pahat batu yang sudah jadi. Tapi juga bisa memesan langsung sesuai dengan seleramu.
Para perajin pahat batu di desa ini mampu melayani pesana patung dengan variasi ketinggian mulai dari ukuran 50 cm hingga puluhan meter. Para perajin disini juga sering dapat order untuk membuat tiruan berbagai bangunan bersejarah di beberapa negera. Misalnya Angkor Wat di Kamboja, Pagoda Dagong Shwe di Myanmar, atau Istana Potala di Tibet. Selain patung-patung klasik dan bangunan bersejarah, para perajin juga melayani pesanan patung untuk keperluan interior dan exterior hotel, perkantoran, biara, maupun klenteng.
Disini kamu juga bisa lihat langsung para pemahat membuat berbagai kreasi kerajinan pahat batu. Jadi kmau bisa sekalian belajar Sob. Kamu juga bisa melihat berbagai teknik yang digunakan oleh para perajin. Misalnya untuk membuat kesan kuno pada sebuah patung atau arca, para perajin pada umumnya menggunakan bahan-bahan yang hampir sama yaitu berupa teh, kunyit, gambir, dan tanah liat. Namun, sebagian dari perajin, selain mencampurkan bahan-bahan tersebut juga menambahkannya dengan air accu (air aki) yang berfungsi untuk memperbesar pori-pori patung. Setelah berbagai bahan tersebut dioleskan ke seluruh permukaan patung, patung tersebut kemudian dibakar dengan kayu bakar. Teknik yang lebih unik lagi yaitu seusai dilumuri berbagai ramuan, patung tersebut dikubur di dalam tanah selama satu tahun lebih.
Ir. Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno yang lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai.
Ayah Soekarno adalah seorang guru. Raden Soekemi bertemu dengan Ida Ayu ketika dia mengajar di Sekolah Dasar Pribumi Singaraja, Bali.
Soekarno hanya menghabiskan sedikit masa kecilnya dengan orangtuanya hingga akhirnya dia tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.
Soekarno pertama kali bersekolah di Tulung Agung hingga akhirnya dia ikut kedua orangtuanya pindah ke Mojokerto.
Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School. Di tahun 1911, Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS).
Setelah lulus pada tahun 1915, Soekarno melanjutkan pendidikannya di HBS, Surabaya, Jawa Timur. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para tokoh dari Sarekat Islam, organisasi yang kala itu dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto yang juga memberi tumpangan ketika Soekarno tinggal di Surabaya.
Dari sinilah, rasa nasionalisme dari dalam diri Soekarno terus menggelora. Di tahun berikutnya, Soekarno mulai aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian Soekarno ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918.
Di tahun 1920 seusai tamat dari HBS, Soekarno melanjutkan studinya ke Technische Hoge School  (sekarang berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung) di Bandung dan mengambil jurusan teknik sipil.
Saat bersekolah di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto. Melalui Haji Sanusi, Soekarno berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo dan Dr Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang diinspirasi dari Indonesische Studie Club (dipimpin oleh Dr Soetomo). Algemene Studie Club  merupakan cikal bakal berdirinya Partai Nasional Indonesia pada tahun 1927.
Bulan Desember 1929, Soekarno ditangkap oleh Belanda dan dipenjara di Penjara Banceuy karena aktivitasnya di PNI. Pada tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Sukamiskin. Dari dalam penjara inilah, Soekarno membuat pledoi yang fenomenal, Indonesia Menggugat.
Soekarno dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931. Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI.
Soekarno kembali ditangkap oleh Belanda pada bulan Agustus 1933 dan diasingkan ke Flores. Karena jauhnya tempat pengasingan, Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional lainnya.
Namun semangat Soekarno tetap membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan. Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi Bengkulu. Soekarno baru benar-benar bebas setelah masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Di awal kependudukannya, Jepang tidak terlalu memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia hingga akhirnya sekitar tahun 1943 Jepang menyadari betapa pentingnya para tokoh ini. Jepang mulai memanfaatkan tokoh pergerakan Indonesia dimana salah satunya adalah Soekarno untuk menarik perhatian penduduk Indonesia terhadap propaganda Jepang.
Akhirnya tokoh-tokoh nasional ini mulai bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang untuk dapat mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang tetap melakukan gerakan perlawanan seperti Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
Soekarno sendiri mulai aktif mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, di antaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar-dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan.
Pada bulan Agustus 1945, Soekarno diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara ke Dalat, Vietnam. Marsekal Terauchi menyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia merdekan dan segala urusan proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggung jawab rakyat Indonesia sendiri.
Setelah menemui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, terjadilah Peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Para tokoh pemuda dari PETA menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, karena pada saat itu di Indonesia terjadi kevakuman kekuasaan.
Ini disebabkan karena Jepang telah menyerah dan pasukan Sekutu belum tiba. Namun Soekarno, Hatta dan beberapa tokoh lainnya menolak tuntutan ini dengan alasan menunggu kejelasan mengenai penyerahan Jepang.
Pada akhirnya,Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional lainnya mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Berdasarkan sidang yang diadakan oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) panitia kecil untuk upacara proklamasi yang terdiri dari delapan orang resmi dibentuk.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memplokamirkan kemerdekaannya. Teks proklamasi secara langsung dibacakan oleh Soekarno yang semenjak pagi telah memenuhi halaman rumahnya di Jl Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dikukuhkan oleh KNIP.
Kemerdekaan yang telah didapatkan ini tidak langsung bisa dinikmati karena di tahun-tahun berikutnya masih ada sekutu yang secara terang-terangan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan bahkan berusaha untuk kembali menjajah Indonesia.
Gencaran senjata dari pihak sekutu tak lantas membuat rakyat Indonesia menyerah, seperti yang terjadi di Surabaya ketika pasukan Belanda yang dipimpin oleh Brigadir Jendral A.W.S Mallaby berusaha untuk kembali menyerang Indonesia.
Rakyat Indonesia di Surabaya dengan gigihnya terus berjuang untuk tetap mempertahankan kemerdekaan hingga akhirnya Brigadir Jendral AWS Mallaby tewas dan pemerintah Belanda menarik pasukannya kembali. Perang seperti ini tidak hanya terjadi di Surabaya tapi juga hampir di setiap kota.
Republik Indonesia secara resmi mengadukan agresi militer Belanda ke PBB karena agresi militer tersebut dinilai telah melanggar suatu perjanjian Internasional, yaitu Persetujuan Linggajati.
Walaupun telah dilaporkan ke PBB, Belanda tetap saja melakukan agresinya. Atas permintaan India dan Australia, pada 31 Juli 1947 masalah agresi militer yang dilancarkan Belanda dimasukkan ke dalam agenda rapat Dewan Keamanan PBB, di mana kemudian dikeluarkan Resolusi No 27 tanggal 1 Agustus 1947, yang isinya menyerukan agar konflik bersenjata dihentikan.
Atas tekanan Dewan Keamanan PBB, pada tanggal 15 Agustus 1947, Pemerintah Belanda akhirnya menyatakan akan menerima resolusi Dewan Keamanan untuk menghentikan pertempuran.
Pada 17 Agustus 1947, Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Belanda menerima Resolusi Dewan Keamanan untuk melakukan gencatan senjata dan pada 25 Agustus 1947 Dewan Keamanan membentuk suatu komite yang akan menjadi penengah konflik antara Indonesia dan Belanda.
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno kembali diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai perdana menteri RIS.
Karena tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali diubah menjadi Republik Indonesia dimana Ir Soekarno menjadi Presiden dan Mohammad Hatta menjadi wakilnya.
Pemberontakan G30S/PKI melahirkan krisis politik hebat di Indonesia. Massa dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan.
Namun, Soekarno menolak untuk membubarkan PKI karena menilai bahwa tindakan tersebut bertentangan dengan pandangan Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme).
Sikap Soekarno yang menolak membubarkan PKI kemudian melemahkan posisinya dalam politik. Lima bulan kemudian, dikeluarkanlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang ditandatangani oleh Soekarno dimana isinya merupakan perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang perlu guna menjaga keamanan pemerintahan dan keselamatan pribadi presiden.
Surat tersebut lalu digunakan oleh Soeharto yang telah diangkat menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang. MPRS pun mengeluarkan dua Ketetapannya, yaitu TAP No IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat bisa menjadi presiden apabila presiden sebelumnya berhalangan.
Pada 22 Juni 1966, Soekarno membacakan pidato pertanggungjawabannya mengenai sikapnya terhadap peristiwa G30S. Pidato pertanggungjawaban ini ditolak oleh MPRS hingga akhirnya pada 20 Februari 1967 Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka.
Hari Minggu, 21 Juni 1970 Presiden Soekarno meninggal dunia di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta. Presiden Soekarno disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan kemudian dimakamkan di Blitar, Jawa Timur berdekatan dengan makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.
Ir Soekarno adalah seorang sosok pahlawan yang sejati. Dia tidak hanya diakui berjasa bagi bangsanya sendiri tapi juga memberikan pengabdiannya untuk kedamaian di dunia. Semua sepakat bahwa Ir Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Ir Soekarno adalah bapak bangsa yang tidak akan tergantikan.
Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh
EMBUAT patung batu dari Desa Prumpung Sidoharjo, Kecamatan Muntilan itu pernah bercerita, beberapa kali ia mimpi bertemu tokoh-tokoh purba yang tak dipahaminya, siapa mereka. Sebagian sosok yang dilihatnya, ternyata kemudian dekat dengan sosok yang dilihatnya pada relief, atau arca di Candi Borobudur, dan candi-candi sekitar Borobudur. Tapi sebagian lagi, tetap jadi misteri yang belum juga dipahaminya.

Dongeng petualangan batinnya itu, dikisahkannya kira-kira 16 tahun silam, di sekitar persiapannya berpameran tahun 1986, bersama 25 perajin dan pengusaha patung batu sedesanya, di Bentara Budaya Yogya (BBY).
Doelkamid Djajaprana, kini telah berusia 65 tahun. Dalam kurun waktu 16 tahun terakhir itu, ia belum bercerita lagi apakah ia kembali bertemu dengan sosok-sosok purba di sepanjang “jalan batunya”.

Mana sempat dia bercerita lagi! Ayah 14 anak itu bulan-bulan ini tak mungkin ditemui di rumahnya, karena tengah mesu budi (berkonsentrasi penuh) untuk menyelesaikan pembuatan sebuah Candi Hindu, atas pesanan seseorang dari Jawa Timur.

Niki Pak, pesenane kangge Bapak (Ini Pak, pesanan untuk Ayah saya-Red). Silakan lihat,” ujar Teguh Jaya (23), pemuda lulusan STM Gulon, Muntilan tahun 1998 itu pekan lalu, sambil menyodorkan map berisi proposal proyek pembangunan candi tersebut. Di situ tertulis, rencana pembangunan Candi Petilasan Maha Resi Markandeya di Pegunungan Dusun Wonoasih, Desa Bumi Harjo, Kecamatan Glennmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Teguh Jaya, anak ketujuh Doelkamid Djajaprana itu bercerita sudah dua bulan ini ayahnya bekerja di gunung, bersama 10 pemahat terbaik dari desanya untuk menyelesaikan pembangunan candi tersebut. Teguh kebagian jaga rumah dan “studio” ayahnya, sambil menggarap pesanan relief dinding. “Saya pilih begini saja, Pak. Makanya saya juga tidak melanjutkan sekolah,” kata Teguh, sambil melanjutkan ayunan palu, membentuk batu dengan pahat cuplik, tatah, dan pengecel yang ganti-ganti digenggam dengan tangan kirinya.

Rupanya, bukan cuma anak dan bapak itu saja yang terlibat dalam gemuruh “industri” kerajinan batu Desa Prumpung. Di sebelah rumah Doelkamid, terdapat dua rumah perajin batu milik keponakannya bernama Soeharto (49) dan Mohammad Isnaeni (42).

Soeharto yang mengelola Sanggar Indraprastha dibantu keponakannya bernama Hermansyah, dan adik iparnya Aep Sudrajat dari Jawa Barat. Soeharto adalah anak dari almarhum Notodihardjo, kakak kandung Doelkamid nomor dua, sedangkan Isnaeni adalah anak Ali Rahmad, kakak kandung Doelkamid nomor empat.

“Pak Djajaprana itu, ibaratnya orang sudah terkenal, makanya dia banyak dapat order, termasuk pesanan bikin candi, Mas,” kata Neni, panggilan akrab Isnaeni. Neni membandingkan, bahkan untuk menghitung rata-rata omzet produksinya per bulan pun, ia mengalami kesulitan karena ketidakpastian pemasukan, atau kecilnya omzet. Kecuali, katanya, besarnya biaya hidup bersama istri dan seorang anak, plus tambahan uang sumbangan untuk kegiatan sosial di kampung, sekitar sejuta rupiah/bulan.

Kesulitan seperti itu, katanya, karena umumnya perajin kecil, dan puluhan buruh pahat yang datang ke Prumpung dengan upah harian Rp 10.000/ hari, belum punya nama, belum populer. Maka pekerjaan memahat batu, sebagian besar sekadar persiapan untuk diambil pedagang pemesan karena sudah telanjur mengutang pada bos pemilik usaha kerajinan.

Neni misalnya, menjalin kerja sama dengan Karminto, pengusaha taman di depan Stasiun TVRI Jakarta, di Senayan. “Kalau saya minta uang cash juga diberi oleh Pak Karminto. Tapi saya tidak gampang minta, karena justru untuk menahan pemborosan,” kata Neni, lulusan STM Jurusan Mesin, Temanggung yang tiap hari mengolah batu itu. Namun, sejumlah tukang pahat di Sanggar Linang Sayang dan Sanggar Nakula Sadewa milik keluarga Nyoman Alim, bisa menerima honor Rp 50.000/hari. “Mereka memang ahli, Mas,” kata Kristinawati, bagian administrasi Lingang Sayang tentang keahlian Sutris, salah satu pematung mereka.

Dengan jadwal kerja harian pukul 08.00-16.00 dan pendapatan rata-rata Rp 10.000/hari, maka ungkapan serupa, bahwa hidup toh harus bergulir meskipun beban bertumpuk, lalu jadi sesuatu yang rutin. Ini setidaknya pengakuan Jumadi (55) dari Desa Bethingan, Kecamatan Mungkid Magelang, Sugiyat (49) asli Prumpung, maupun Priyono (22) asal Kabupaten Kulonprogo DIY. Dua yang pertama, sudah lebih dari lima tahun bekerja pada pengusaha kerajinan batu Frans Sukoco, sedangkan Priyono (22), lulusan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogya (kini SMK-Red) tahun 2001 itu, baru empat bulan bergabung.

Setahun lalu, sebagai siswa SMSR Yogya, ia melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di pengusaha batu Sukoco ini. Salah seorang anak Sukoco adalah siswa sekelas dengan Priyono di SMRSR, dan keduanya ber-PKL di tempat yang sama. “Daripada di rumah tidak ada pekerjaan, saya akhirnya ke Prumpung. Saya malah diminta tinggal di sini oleh Pak Frans,” kata Priyono, satu dari karyawan Frans Sukoco, yang kemudian tinggal serumah dengan rekan sekelasnya, salah satu anak Sukoco.

Anak ketiga dari empat bersaudara keluarga petani Kulonprogo itu, boleh jadi mirip Teguh Jaya, atau Neni, seolah tak punya akses pada lapangan kerja, atau alternatif lain, sebutlah yang lebih prospektif.

Prospektif atau tidak, tapi rasa lapar di tengah kerja sekitar pukul 11.00 segera terpuaskan di sela-sela kerja, ketika seorang pembantu wanita, datang membawa dua mangkuk sayur, tempe goreng, dan lauk lainnya ke dalam bilik bambu tempat para tukang menyimpan peralatan. Lalu, wanita pembawa makanan tadi, juga menenteng dua bungkus rokok kretek untuk para pekerja.

***

PUSAT kerajinan patung batu Desa Prumpung-mungkin yang terbesar di Jawa untuk jenis batu-batu kali, andesit, dan onix- terletak di sebelah selatan jembatan Kali Pabelan, Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng), jaraknya sekitar 29 kilometer dari Yogya, atau sekitar 12 kilometer dari Candi Borobudur.

Menurut kisah Doelkamid (Katalog Pameran BBY, Agustus 1986-Red), kurun waktu 1930-1950-an misalnya, pemahat batu di desa itu hanyalah ayahnya, Djojopawiro seorang. Djojopawiro adalah petani yang punya keahlian memahat batu, dan dianggap perintis desa kerajinan batu yang menghasilkan cobek, muntu (ulekan), kijing (pusara), nisan, lumpang batu, pipisan batu, dan kebutuhan rumah tangga lain waktu itu.

Keluarga Djojo, juga mencari sendiri batu-batu gunung dari desa-desa seperti Dukun, Duren, Grogol, Banteng, dan Keningar di Kecamatan Dukun di bawah Merapi yang berjarak sekitar 11 kilometer. Mereka membawa gerobak, dan membawa turun ke Prumpung yang berjarak kurang dari 11 kilometer. Doelkamid bahkan mencatat, Desa Prumpung diduga merupakan desa transit, antara penggalian batu di Kecamatan Dukun dengan proyek besar pembangunan Candi Borobudur di abad ke-9 silam. Salah satu buktinya, ialah temuan pecahan piring porselen, bata merah, dan potongan besi di bawah lokasi Monumen Bambu Runcing Muntilan, di sebelah timur desa.

Djojopawiro memiliki enam orang anak, lima di antaranya lelaki, dan semuanya berprofesi sebagai tukang pahat batu, Nitirejo alias Trubus, Notodihardjo, Rebyuk (wanita), Ali Rahmad, Marto Utomo alias Marto Dullah, dan Doelkamid Djajaprana. Kelima orang inilah yang kemudian merintis pembaruan seni pahat batu, meniru model-model patung realis, dan relief klasik mitologi Hindu/Buddha.

Pertumbuhan jumlah kelompok pematung terus bertambah bagai jamur di musim penghujan. Tahun 1930-1950-an misalnya terdiri dari tiga kelompok; tahun 1950-1960 lima kelompok; tahun 1960-1970, 14 kelompok; tahun 1970-1980, 38 kelompok; dan 1980-1985 terdiri dari 45 kelompok. Sekarang ini, jumlah kelompoknya mungkin di lebih dari 200 kelompok, dengan pekerja ribuan. “Dulu pernah dibuat semacam koperasi, tetapi kemudian tidak berlanjut. Sampai sekarang, ya, lalu sendiri-sendiri,” ujar Sukoco.

Tahun 1970-an, gaya klasik jenis lain pun muncul, yaitu patung-patung klasik Bali oleh I Nyoman Alim Musthapa, pemuda Bali yang menikah dengan Sri Widati, gadis Desa Prumpung. Produksi patung Nyoman, tidak sebanyak perajin lain, karena ia hanya dibantu dua-tiga tukang, di tengah gaya patung klasik Prumpung tadi. Meskipun demikian, proses kreatif Nyoman, boleh dikata mengikuti garis yang sama, meneruskan seni patung klasik (Bali), dan kemudian mulai bertemu dengan wawasan baru akibat pesanan dan bergaul dengan tuntutan pasar sendiri.

Sejak pertengahan tahun 1980-an itulah, kemudian kreasi-kreasi pematung Prumpung mulai menyebar ke berbagai kota, bahkan ekspor dalam jumlah besar ke Belanda, Austria, Jepang, Hongkong, Amerika, Malaysia, Singapura, Malaysia, Chili, Jerman, Eropa, dan lain-lain. Doelkamid banyak mendapat pesanan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP) Jateng dan DIY untuk merenovasi/konservasi berbagai bangunan candi, dan permintaan pemda-pemda untuk membuat bangunan-bangunan batu. Nyoman kemudian bisa meraih pasar modern, membangun berbagai fasilitas hotel seperti Sheraton Solo, Sheraton Surabaya, Senggigi Hotel, Bali Imperial Hotel, dan seterusnya.

Jika di halaman dan teras rumah Doelkamid bisa ditemukan sosok patung hitam Petruk, atau Semar, gupala, maupun tokoh dewa dalam agama Hindu atau Buddha, hal serupa bisa ditemukan di kediaman Nyoman yang pertama kira-kira hanya berjarak 700 meter dari rumah Doelkamid, tapi ciri khas patung-patung Nyoman adalah pahatan-pahatan figur-figur ramping, memanjang dengan ornamen rumit khas Bali. Dewa Wishnu berbentuk garuda, tokoh-tokoh pewayangan dalam gaya klasik, dan tentu saja sosok-sosok penari Bali dengan batu putih, serta sejumlah patung dada sejumlah pahlawan nasional.

Dengan sekitar 70 orang karyawan di dua sanggarnya, dan pengalaman berpameran dan memproduksi seni pahat batu klasik dan realis, lalu abstrak, dan kini mengikuti gaya mediterania, Nyoman mencatat pengalaman tak terlupakan sekitar sepuluh tahun silam di Jepang. Ketika itu, ia bangga sekali membawa patung batu motif bunga teratai dari batu onix yang keras kehijauan. “Nyatanya, sampai di sana saya jadi malu, karena patung-patung batu dari Cina, sangat jauh lebih hebat. Kuncinya peralatan, dan semangat pikiran kita. Makin keras batu yang kita gunakan, di situlah sekarang baru bisa merasakan, maka makin menarik tantangan itu. Dan kalau pikiran kita kuat, pasti jadi,” kata Nyoman.

Kini, kekuatan kreativitas Nyoman itu-sebagaimana kekuatan mesu budi Doelkamid Djajaprana-seperti diwakili dengan karya-karya mutakhir mereka. Doelkamid bergelut dengan pembuatan candi, sedangkan Nyoman mendapat order dari Presiden Megawati di pegunungan daerah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Ia harus membuat prasasti besar dengan dinding marmer 50 X 80 meter persegi, serta monumen batu setinggi 2,5 meter. “Pak Nyoman baru ke Afrika sekarang, tapi mungkin untuk peringatan Tahun Gunung 2002, atau peresmian Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) 17 Oktober 2002,” kata stafnya.

Ia kini memiliki studio baru, Sanggar Nakula Sadewa yang lebih luas, dan dengan variasi produk yang demikian beragam, sampai bath tub, tempat cuci tangan, desain meja modern, sampai gantungan kunci dan tempat lilin. Tapi di studionya, dia juga menerima pesanan patung dan hiasan-hiasan modern dalam berbagai ragam bentuk dan bahan. Sedangkan suasana studio lama yang kini dikelola putrinya Dewie Ratna bersama suaminya Lilik Sulistiyono, juga tak kalah sibuknya. (Hariadi Saptono)
Dr. Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Muhammad Athar, populer sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Bandar udara internasional Jakarta, Bandar Udara Soekarno-Hatta, menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasa-jasanya. Selain diabadikan di Indonesia, nama Mohammad Hatta juga diabadikan di Belanda yaitu sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem dengan nama Mohammed Hattastraat. Pada tahun 1980, ia meninggal dan dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta. Bung Hatta ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986/[1]

Daftar isi

Jasa membuat patung adalah layanan utama dan bidang kerja yang kami lakukan, tentunya selain
Kami melayani jasa membuat semua jenis patung dari bahan/material; Logam, batu, Fiber, resin, Styrofoam dan GRC. Baik berupa patung taman, patung monumen, patung religi, patung souvenir, patung kerajinan, patung museum, patung manekin, patung display maupun patung untuk kebutuhan yang lain.
Diperkuat oleh beberapa seniman dan tenaga produksi yang sangat berpengalaman mengerjakan pembuatan berbagai ukuran patung; dari terkecil sampai patung ukuran besar. Seniman dan pekerja patung kami siap mengerahkan skill dan talenta mereka untuk membantu Anda.
Yang perlu anda lakukan untuk menggunakan jasa membuat patung yang kami lakukan adalah menghubungi kami dan mengirimkan gambar, foto, sket patung atau gambar patung 3D yang ingin anda buat. Mengenai harga, bisa dinegosiasikan setelah kami memahami apa yang anda butuhkan secara lengkap. Kami harus mengetahui terlebih dahulu teknik dan tahapan yang harus kami gunakan serta jumlah unit patung yang harus direproduksi.
Jasa Membuat patung online
Untuk calon pemesan patung yang karena jarak atau hal lain tidak bisa mengunjungi workshop kami, kami bisa membuat patung pesanan secara online. Yang dibutuhkan tentu saja komunikasi lebih intens. Kami akan menginformasikan setiap perkembangan proses pembuatan dan produksi patung melalui foto yang kami kirimkan melalui email. Pemesan bisa melakukan koreksi, memberikan kesan tampilan yang diinginkan, dan memberikan persetujuan untuk masuk ke tahapan pembuatan patung berikutnya. Kami berharap layanan ini akan membuat Anda dapat mengakses  layanan jasa membuat patung yang sediakan lebih mudah.